Komunitas Indonesia Berbagi Pendidikan


Senin, 28 Oktober 2024

INOVASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MPI BELIA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN KEAKTIFAN PESERDA DIDIK

 Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru Hebat 

Di era digital yang semakin maju ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. gadget dan internet telah menjadi teman setia bagi generasi muda termasuk di dalamnya murid-murid kita.

Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah mengubah cara kita belajar dan bekerja. Generasi muda, yang akrab dengan gadget dan internet, membutuhkan pembelajaran yang relevan dan menarik. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, saya merasa terpanggil untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam tulisan ini, saya akan berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis masalah/Problem Based Learning (PBL) dengan memanfaatkan MPI BELIA (Belajar dengan Ceria) dan berbagai platform digital lainnya.

MPI BELIA sendiri merupakan hasil karya inovasi yang saya rancang sebagai tugas akhir Pembatik Level 3 (Kreasi) dengan menggunakan aplikasi Articulate Storyline 3 dan Canva for Education, serta terintegrasi dengan berbagai platform digital lainnya seperti Wordwall, Quizizz, dan lain-lain untuk meningkatkan interaksi dan keaktifan murid dalam pembelajaran.

Praktik baik ini akan dijelaskan menggunakan Model STAR, yang terdiri dari (S)ituasi, (T)antangan, (A)ksi, dan (R)efleksi.

 

SITUASI

Ada beberapa situasi yang melatarbelakangi saya mengembangkan MPI ini, yaitu:

1.    Rapor Pendidikan di satuan pendidikan kami, SMP Negeri 3 Narmada pada Kualitas Pembelajaran masih berwarna kuning (sedang). Capaian Kualitas Pembelajaran mengalami penurunan dibandingkan tahun 2023. Capaian ini menempatkan sekolah kami pada peringkat menengah di kabupaten Lombok Barat dan peringkat menengah bawah secara Nasional. Setelah ditelusuri akar masalahnya pada subindikator yang perlu ditingkatkan, Metode Pembelajaran menjadi hal yang paling direkomendasikan untuk ditingkatkan (55,52%). Selanjutnya, pada sub item Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru justru berwarna merah (kurang). Apa artinya? Dibandingkan satuan pendidikan yang lainnya, sekolah kami termasuk berada pada peringkat menengah atas di Kabupaten Lombok Barat dan peringkat menengah secara Nasional serta mendapatkan rekomendasi untuk belajar tentang pembelajaran dan penerapan praktik inovatif.



2.    Murid sekarang adalah Generasi Z/Zoomers adalah generasi yang tumbuh dan berkembang seiring perkembangan akses internet dan teknologi digital. Sebagaimana kita ketahui teknologi informasi sudah merasuki segala sendi kehidupan, termasuk kehidupan murid-murid kita. Keberadaan teknologi informasi bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, digitalisasi mampu mempermudah beragam aktivitas manusia. Di sisi lainnya apabila tidak dapat dimanfaatkan dengan baik justru akan menjerumuskan manusia. Oleh karena itu, sebagai pendidik, agar murid dapat terbiasa memanfaatkan dunia digital secara positif, dirasa perlu untuk menciptakan inovasi pembelajaran berbasis TIK.

3.  Murid menginginkan adanya variasi pembelajaran yang asyik dan menyenangkan. Pembelajaran secara konvensional dengan metode ceramah sering menjadi keluhan murid. Mereka menginginkan pembelajaran didesain guru secara menarik yang banyak melibatkan interaksi mereka dalam pembelajaran. Selain itu, murid juga mengharapkan pembelajaran tidak melulu dilakukan di dalam kelas, tetapi dapat divariasikan di berbagai tempat di luar ruangan.

4.  Aset sekolah yang belum dikelola secara maksimal seperti Laboratorium Computer, papan tulis virtual/Interactive whiteboard, chromebook, akses WIFI, dll.

 

TANTANGAN

Dalam melakukan sesuatu yang baru tentu akan mendapatkan tantangan. Adapun tantangan yang sudah dan mungkin terjadi dalam implementasi MPI BELIA yaitu:

1.   Pengguanaan Laboraturium Komputer dan Chromebook yang sering menjadi masalah.

Pengelolaan Laboraturium Komputer masih belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya struktur pengelola, jadwal penggunaan, dan kondisi ruangan yang sering berantakan. Keadaan ini dapat menjadi penghambat guru mata pelajaran yang hendak menggunakan laboratorium komputer. Selain itu, ketika hendak menggunakan chromebook untuk pembelajaran yang memanfaatkan TIK, akun “belajar.id” murid untuk masuk di chromebook membutuhkan aktivasi dari operator yang membutuhkan waktu cukup lama.

2.   Gangguan WIFI dan kuota internet.

Salah satu aset yang ada di sekolah kami adalah akses WIFI. Akan tetapi, WIFI ini sering menjadi masalah ketika pembelajaran terintergrasi TIK yang membutuhkan internet. Terlebih apabila WIFI digunakan semua guru dan sebagian murid secara bersamaan, aksesnya tentu akan sangat lambat. Demikian juga dengan penggunaan internet dari HP sering mengalami masalah karena sekolah kami berada di daerah perbatasan kabupaten.

3.   Beberapa orang tua tidak mengizinkan anaknya membawa HP ke sekolah.

Secara umum, di sekolah kami ada aturan yang tidak memperbolehkan murid membawa HP, kecuali atas permintaan guru dan digunakan untuk pembelajaran. Ketika murid diminta membawa HP ke sekolah untuk pembelajaran, tantangan yang muncul adalah adanya beberapa wali murid yang tidak mengizinkan putra/putrinya membawa HP. Hal ini terjadi karena ketidaktahuan wali murid tentang pemanfaatannya. Selain itu, ada beberapa wali murid yang tidak mengizinkan tersebut beralasan karena HP itu merupakan satu-satunya yang mereka miliki dan digunakan juga untuk keperluan penting lainnya di rumah.

 

AKSI

Untuk mewujudkan mimpi saya menciptakan Pembelajaran Berpusat pada Murid (Student-Centered Learning) yang terintegrasi dengan MPI dan berbagai platform teknologi lainnya, saya melakukan beberapa tahapan aksi, yaitu:

1.   Perancangan

Langkah-langkah perancangan yang dilakukan sebagai berikut:

·     Membuat Multimedia Pembelajaran (MPI) BELIA dengan Articulate Storyline 3 dan Canva for Education yang dilengkapi dengan aset berasal dari youtube, bensound, pixabay, dll

·     Publikasi/hosting menggunakan Github agar dapat diakses dengan mudah oleh semua orang khususnya murid.

·       Topik/materi terfokus pada pembelajaran Bahasa Indonesia topik Puisi Rakyat fase D, kelas 7 SMP.

·     MPI BELIA berisi tujuan dan cakupan materi, materi pelajaran Puisi Rakyat berbentuk teks, audio, dan video, serta evaluasi. MPI ini dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.

2.     Implementasi dalam pembelajaran

Pada tahapan ini, saya mengimplementasikan kreasi MPI BELIA di kelas dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:

a.     Kegiatan Awal

1)    Pembukaan, salam, dan menyapa murid.

2)    Doa

3)    Presensi

4)    Ice breaking

5)    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang telah tertera di MPI BELIA.

6)    Guru memberikan pertanyaan pemantik

7) Guru memberikan pemahaman bermakna kepada murid dengan memutarkan video pendek tentang berbagai jenis puisi rakyat dari berbagai daerah di Indonesia.

8) Guru mengajukan pertanyaan untuk menggali pengetahuan awal murid dengan memanfaatkan platform Wordwall yang sudah terintegrasi di dalam MPI BELIA.

           


b.     Kegiatan Inti (Problem Base Learning)

1)   Penyampaian Masalah:

Guru menyampaikan sebuah masalah atau pertanyaan terbuka terkait puisi rakyat, misalnya: "Mengapa puisi rakyat masih relevan hingga saat ini?" atau "Bagaimana cara kita melestarikan puisi rakyat?"

            2)   Pembentukan Kelompok:

Murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setelah kelompok terbentuk, murid dapat memindai Kode QR MPI BELIA untuk kegaitan selanjutnya.

3)   Eksplorasi:

·     Setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari informasi lebih lanjut tentang puisi rakyat menggunakan MPI BELIA. Mereka dapat membaca teks, mendengarkan audio, atau menonton video dalam MPI BELIA.

·     Murid diminta untuk menganalisis pengertian, jenis-jenis, dan ciri-ciri Puisi Rakyat dalam MPI BELIA.



4)   Analisis dan Sintesis:

Setiap kelompok berdiskusi untuk mencari jawaban atas masalah yang diberikan melalui LKPD. Jawaban atas masalah yang disajikan dapat ditemukan dalam MPI BELIA. Murid juga dapat menggunakan platform digital lain seperti whatsapp, google doc, dan google slides suntuk berkolaborasi, berbagi ide dan hasil diskusi.

5)   Guru memandu murid dalam menyelesaikan LKPD dengan memanfaatkan MPI BELIA.

6)   Presentasi:

Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. Presentasi dapat dilakukan secara menarik dengan memanfaatkan platform lain seperti whatsapp, google doc, dan google slides.



           7)   Guru memberikan apresiasi terhadap setiap kelompok.

c.     Kegiatan Penutup

1)   Refleksi:

Guru meminta murid untuk merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan melalui grup WA. Pertanyaan refleksi dapat berupa: "Apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?", "Apa kesulitan yang kalian hadapi?", atau "Apa yang baru kalian pelajari hari ini?"

2)   Asesmen dan penugasan

Murid diminta mengerjakan kuis interaktif di Quizizz untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang dapat dilakukan di rumah (sebagai tugas rumah)

3)   Guru memberikan penguatan dan motivasi

4)   Guru dan murid menutup pembelajaran dengan berdoa bersama

 

REFLEKSI

Setelah saya menerapkan MPI dan platform teknologi lain dalam pembelajaran Bahasa Indonesia topik Puisi Rakyat kelas 7 yang terintegrasi ke dalam motode pembelajaran Problem Base Learning didapatkan berbagai refleksi dan dampak bagi guru, murid, dan satuan pendidikan.

a.     Bagi Guru

1) Awalnya, saya merasa agak terbebani dengan proses pembuatan MPI. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menemukan bahwa dengan sedikit kreativitas dan bantuan sumber daya online, proses ini menjadi lebih menyenangkan.

2)  Tugas guru tidaklah sekadar menjadi penyampai materi, melainkan juga menjadi menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam proses belajar yang lebih aktif dan menyenangkan.

3) Penerapan MPI mendorong guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam bidang teknologi pendidikan.

b.     Bagi Murid

1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.

2)   Dengan visualisasi yang menarik dan simulasi interaktif, siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit.

3)  Siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif melalui aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam MPI.

4)   Siswa menjadi lebih mandiri dalam mencari informasi dan menyelesaikan masalah.

c.     Bagi Satuan Pendidikan/Sekolah

1)   Pemanfaatan Aset Sekolah menjadi lebih optimal.

2)   Penerapan MPI berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

3) Sekolah menjadi lebih dikenal sebagai sekolah yang inovatif dan mengikuti perkembangan zaman.


Berikut video Praktik Baik yang saya lakukan disertai kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi secara daring dan luring.




Share:

22 komentar:

  1. Sangat menginspirasi, membawa dampak positif bagi guru dan murid

    BalasHapus
  2. Luar biasa. MPi dapat membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih hidup dan memicu keaktifan peserta didik.

    BalasHapus
  3. Sangat keren dan dapat menginspirasi seluruh guru-guru Indonesia.

    BalasHapus
  4. MPI sangat bermanfaat dalam kegiatan pembelajaran, terutama dalam membentuk siswa yang lebih aktif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas umpan baliknya. Semoga dapat berinovasi lebih baik lagi.

      Hapus
  5. Sangat menginspirasi, memudahkan dan pembelajaran menarik menyenangkan bagi peserta didik dan guru

    BalasHapus
  6. Amazing, bisa dijadikan inspirasi khususnya bagi diri saya sendir, untuk menjadikan pembelajaran lebih berwarna dan lebih menyenangkan dalam proses pembelajaran

    BalasHapus
  7. Pembelajaran yg menginspirasi memberikan motivasi bagi peserta didik menjadi lebih aktif, dan memberikan peluang bagi guru utk terus berkreasi

    BalasHapus
  8. Aplikasi pembelajaran yang sangat bagus dapat menarik minat siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Semoga dapat menciptakan inovasi pembelajaran yang lebih baik lagi.

      Hapus
  9. Luar biasa sangat bermanfaat untuk siswa dan guru dalam pembelajaran karena dapat memicu keaktifan siswa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih umpan baliknya Bapak Kepala Sekolah. Semoga dapat diberi kesempatan berbagi praktik baik lagi di lain kesempatan.

      Hapus
  10. Guru kreatif membuat kelas menjadi lebih hidup dan siswa lebih bersemangat belajar terutama dengan MPI ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih umpan baliknya. Semoga bermanfaat.

      Hapus

Blogger news

Blog Archive

Translate

Mengenai Saya

Foto saya
Saya seorang guru yang fakir ilmu, selalu merasa kurang, dan haus pengetahuan. Untuk itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang guru pembelajar. Ada banyak pendidikan dan pelatihan yang pernah saya ikuti, di antaranya Diklat Calon Kepala Sekolah, Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9, Literasi Digital, Diklat Komite Pembelajaran Program Sekolah Penggerak, Gemini AI, Wardah Inspiring Teacher, Video Content Creator Mastery, Bimtek Mengenal Anak Kesulitan Belajar di PMM, TOT Bela Negara, Mental, & Spritual Tingkat Nasional, Pembelajaran Berbasis TIK (PEMBATIK), dan masih banyak lagi. Selain itu, saya juga aktif di berbagai kegiatan organisasi sosial kemasyarakatan, di antaranya sebagai pengurus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pramuka Tingkat Daerah NTB, Sekretaris MGMP Bahasa Indonesia Lombok Barat, Sekretaris Komunitas Guru Penggerak Angkatan 9 Lombok Barat, dan lain sebagainya. Pendidikan formal dari SD sampai SMA saya tempuh di kota kelahiran Narmada. Sementar itu pendidikan sarjana (S1) di Universitas Mataram dan pascasarjana (S2) di Universitas Negeri Malang. Di luar kegiatan pendidikan, saya memiliki hobi mendaki gunung dan bertualang.