Selasa, 29 Oktober 2024
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-12: WEBINAR KOLABORASI TEMATIK (TEMAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS TIK)
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-11 DI MGMP BAHASA INDONESIA KABUPATEN LOMBOK BARAT
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-10: WEBINAR NASIONAL PRAKTIK BAIK PEMANFAATAN TEKNOLOGI SEBAGAI WUJUD AKSELERASI TRANSFORMASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-9 DI SDN 2 SEMBUNG: INOVASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MPI BELIA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-8: STRATEGI MUDAH IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI BERBASIS TEKNOLOGI
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-7: WEBINAR BERBAGI PRAKTIK BAIK IMPLEMENTASI MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF (MPI) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-6: WEBINAR CERITA INSPIRATIF SAHABAT TEKNOLOGI LINTAS PROVINSI
Senin, 28 Oktober 2024
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-5: MEDIA EDUKASI PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL KREAKTIF DAN INTERAKTIF
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-4: WEBINAR PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-3: WEBINAR NASIONAL PRAKTIK BAIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF BERBASIS TIK BERPUSAT PADA MURID
Hai Sahabat Kibar, kegiatan Pembatik level 4 ini bagi penulis punya tantangan tersendiri. Terlebih ketika berkolaborasi bersama para Sahabat Teknologi dari Provinsi Maluku dan Riau. Kami berempat yaitu Burhanuddin, S.Pd., M.Pd., Gr. (Sahabat Teknologi Provinsi Maluku), Anggi Alfioni, S.Pd. (Sahabat Teknologi Provinsi Maluku), Indra Gunawan, S.Pd. (Sahabat Teknologi Provinsi Riau), dan penulis sendiri, Satria Jayadi, M.Pd. (Sahabat Teknologi Provinsi NTB) berkomitmen untuk menyelenggarakan kegiatan Webinar Berbagi Praktik Baik yang berbeda dari yang lainnya.
PERSIAPAN
Langkah-langkah persiapan yang kami lakukan
sebagai berikut:
1 1. Membuat group
WA untuk memudahkan koordinasi;
2. 2. Menentukan
waktu pelaksanaan webinar. Disepakati waktu pelaksanaannya pada hari Minggu, 20
Oktober 2024, pukul 20.00 s.d 21.30 Wita;
3. 3. Menyepakati
tema webinar yaitu: Praktik Baik Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis
TIK Berpusat pada Murid;
4. 4. Menyepakati
pemberi sambutan (opening speech) dan keynote speaker. Disepakati untuk
pemberi sambutan diusahakan berasal dari BGP Provinsi Maluku dan Dinas
Pendidikan Kota Pekanbaru, Riau. Sedangkan untuk keynote speaker akan
menghadirkan Duta Teknologi 2023 Provinsi Maluku.
5. 5. Pembagian
tugas. Penulis bertugas menyiapkan kombel, pendaftaran di PMM, link daftar
hadir, dan membuat sertifikat peserta. Sementar itu, tugas lain seperti
menyiapkan link Zoom, e-Flyer, undangan, perekaman, dan lain-lain ditangani
Sahabat Teknologi lainnya.
6. 6. Menyebarkan
undangan webinar melalui media sosial masing-masing.
PELAKSANAAN
Susuai jadwal yang telah disepakati,
pelaksanaan Webinar Nasional Praktik Baik Penerapan Model Pembelajaran Inovatif
Berbasis TIK Berpusat pada Murid dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober
2024, dan dimulai tepat pada pukul 20.00 Wita. Bertindak sebagai moderator
yaitu Ibu Anggi Alfioni. Setelah membuka acara dan perkenalan narasumber,
moderator memberikan kesempatan kepada bapak Kepala Balai Guru Penggerak
Provinsi Maluku untuk memberikan sambutan sekaligus membuka acara. Dalam
sambutannya, Beliau memberikan motivasi agar kami terus berbagi. Beliau
mengatakan bahwa sehebat-hebat dan sepintar-pintar orang kalau tidak berbagi akan
hilang kehebatannya. Sambutan kedua semestinya akan disampaikan oleh Kasi
Kurikulum dan Penilaian SD, Dinas Pendidikan Pekanbaru, bapak Juni Kardi,
M.Pd., namun karena ada tugas mendadak, beliau tidak dapat hadir dalam kegiatan
webinar.
Kegiatan berbagi dan berkolaborasi yang kami laksanakan terbilang sukses menarik minat peserta. Hal ini terbukti dengan membludaknnya peserta yang masuk ke ruang webinar sehingga seperti antisipasi sebelumnya sebagian peserta harus mengikuti lewat channel youtube. Dari spreadsheet daftar hadir tercatat sebanyak 104 peserta mengikuti seminar yang kami selenggarakan.
Berikut Daftar Hadir dan Dokumentasi Kegiatan Webinar Praktik Baik Penerapan Model Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK Berpusat pada Murid.
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-2: WEBINAR UBAH KELAS JADI ASYIK DENGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi yang kedua saya selenggarakan bersama para Sahabat Teknologi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, dan Maluku. Sahabat Teknologi dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Nindi Friska, S.Tr.Pi, Sahabat Teknologi dari Provinsi Lampung yaitu Feni Yulidatama, S.Pd., dan Sahabat Teknologi dari Provinsi Maluku, Dian Aristika S., S.Pd.Gr.
1. Membuat group WA khusus untuk memudahkan berkoordinasi.
2. Menyepakati tema dan waktu pelaksanaan berbagi praktik baik dalam bentuk webinar.
3. Berbagi tugas sebagai penyedia link gmeet, pembuatan e-flyer, undangan, sertifikat peserta, perekaman, dan lain-lain.
4. Melakukan koordinasi terkait perkembangan persiapan webinar.
5. Melaksanakan webinar sesuai jadwal yang telah disepakati.
Pelaksanaan webinar Sinergi Sahabat Teknologi Lintas Provinsi dengan tema Ubah Kelas Jadi Asyik dengan Multimedia Pembelajaran Interaktif dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Oktober 2024, pukul 15.00 s.d 16.30 Wita yang dihadiri oleh 39 peserta dari berbagai provinsi. Pelaksanaan kegiatan webinar berlangsung lancar tanpa hambatan yang berarti. Adapun meteri yang kami sampaikan pada saat webinar yaitu tentang MPI dan implementasinya dalam pembelajaran. Peserta webinar tampak begitu antusias mengikuti kegiatan sehingga membuat waktu pelaksanaan melewati waktu yang telah ditetapkan.
Berikut Daftar Hadir dan Dokumentasi Kegiatannya.
BERBAGI DAN BERKOLABORASI KE-1 DI SMP NEGERI 3 NARMADA: INOVASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MPI BELIA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK
Hai Sahabat Kibar, salah satu aktivitas wajib yang harus dilakukan oleh peserta Pembatik Level 4 setelah mengimplementasikan media yang telah dikreasikan pada level 3 yaitu melakukan kegiatan berbagi dan berkolaborasi. Berikut diuraiakan kegiatan yang saya lakukan saat berbagi di sekolah induk, SMPN 3 Narmada.
Pada
tanggal 19 Oktober 2024, saya berkesempatan untuk berbagi praktik baik mengenai
implementasi Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI) BELIA yang bertempat di ruang guru, SMPN 3 Narmada. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Pembatik yang saya ikuti. Sebelum pelaksanaan,
beberapa persiapan matang dilakukan, antara lain:
1. Berkoordinasi dan meminta izin kepala sekolah untuk kegiatan berbagi
praktik baik yang akan dilakukan. Pada tahapan ini juga disepakati waktu dan
tempat pelaksanaan, serta orang-orang yang akan terlibat.
2. Membentuk tim kecil untuk membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan. Tim
kecil ini bertugas menyiapkan ruangan, perlengkapan yang dibutuhkan, dan konsumsi
peserta.
3. Mempersiapkan bahan presentasi
Kegiatan berbagi praktik baik ini dihadiri oleh 18 orang peserta yang terdiri dari guru-guru mata pelajaran dan staf Tata Usaha. Dalam presentasi, saya menjelaskan secara detail mengenai MPI BELIA, mulai dari konsep, desain, hingga cara penggunaannya dalam pembelajaran. Saya juga berbagi pengalaman dalam mengimplementasikan MPI BELIA di kelas, termasuk tantangan yang dihadapi dan solusi yang dilakukan.
Kegiatan berbagi praktik baik ini diharapkan dapat menginspirasi rekan-rekan guru untuk terus berinovasi dalam pembelajaran. Dengan memanfaatkan teknologi, kita dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan relevan dengan kebutuhan siswa di era digital.
Berikut adalah Daftar Hadir Peserta dan Dokumentasi singkat kegiatan yang saya laksanakan.
INOVASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MPI BELIA UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI DAN KEAKTIFAN PESERDA DIDIK
Assalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam dan bahagia Ibu dan Bapak Guru Hebat
Di era digital yang semakin maju
ini, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. gadget
dan internet telah menjadi teman setia bagi generasi muda termasuk di dalamnya murid-murid kita.
Perkembangan teknologi informasi
yang begitu pesat telah mengubah cara kita belajar dan bekerja. Generasi muda,
yang akrab dengan gadget dan internet, membutuhkan pembelajaran yang
relevan dan menarik. Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik, saya merasa
terpanggil untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Dalam
tulisan ini, saya akan berbagi praktik baik dalam mengimplementasikan
pembelajaran berbasis masalah/Problem Based
Learning (PBL) dengan memanfaatkan MPI BELIA (Belajar dengan Ceria) dan berbagai platform digital lainnya.
MPI BELIA sendiri merupakan hasil karya inovasi yang saya rancang sebagai
tugas akhir Pembatik Level 3 (Kreasi) dengan menggunakan aplikasi Articulate
Storyline 3 dan Canva for Education, serta terintegrasi dengan
berbagai platform digital lainnya seperti Wordwall, Quizizz,
dan lain-lain untuk meningkatkan interaksi dan keaktifan murid dalam
pembelajaran.
Praktik baik ini akan dijelaskan menggunakan Model STAR, yang terdiri dari
(S)ituasi, (T)antangan, (A)ksi, dan (R)efleksi.
SITUASI
Ada beberapa situasi yang melatarbelakangi
saya mengembangkan MPI ini, yaitu:
1. Rapor
Pendidikan di satuan pendidikan kami, SMP Negeri 3 Narmada pada Kualitas Pembelajaran
masih berwarna kuning (sedang). Capaian Kualitas Pembelajaran mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2023. Capaian ini menempatkan sekolah kami pada
peringkat menengah di kabupaten Lombok Barat dan peringkat menengah bawah
secara Nasional. Setelah ditelusuri akar masalahnya pada subindikator yang
perlu ditingkatkan, Metode Pembelajaran menjadi hal yang paling
direkomendasikan untuk ditingkatkan (55,52%). Selanjutnya, pada sub item
Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru justru berwarna merah (kurang).
Apa artinya? Dibandingkan satuan pendidikan yang lainnya, sekolah kami termasuk
berada pada peringkat menengah atas di Kabupaten Lombok Barat dan peringkat
menengah secara Nasional serta mendapatkan rekomendasi untuk belajar tentang pembelajaran
dan penerapan praktik inovatif.
2. Murid
sekarang adalah Generasi Z/Zoomers adalah generasi yang tumbuh dan
berkembang seiring perkembangan akses internet dan teknologi digital.
Sebagaimana kita ketahui teknologi informasi sudah merasuki segala sendi
kehidupan, termasuk kehidupan murid-murid kita. Keberadaan teknologi informasi
bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi, digitalisasi mampu mempermudah
beragam aktivitas manusia. Di sisi lainnya apabila tidak dapat dimanfaatkan
dengan baik justru akan menjerumuskan manusia. Oleh karena itu, sebagai
pendidik, agar murid dapat terbiasa memanfaatkan dunia digital secara positif,
dirasa perlu untuk menciptakan inovasi pembelajaran berbasis TIK.
3. Murid
menginginkan adanya variasi pembelajaran yang asyik dan menyenangkan.
Pembelajaran secara konvensional dengan metode ceramah sering menjadi keluhan
murid. Mereka menginginkan pembelajaran didesain guru secara menarik yang
banyak melibatkan interaksi mereka dalam pembelajaran. Selain itu, murid juga
mengharapkan pembelajaran tidak melulu dilakukan di dalam kelas, tetapi dapat
divariasikan di berbagai tempat di luar ruangan.
4. Aset
sekolah yang belum dikelola secara maksimal seperti Laboratorium Computer, papan tulis virtual/Interactive
whiteboard, chromebook, akses WIFI, dll.
TANTANGAN
Dalam melakukan sesuatu yang baru tentu akan
mendapatkan tantangan. Adapun tantangan yang sudah dan mungkin terjadi dalam
implementasi MPI BELIA yaitu:
1. Pengguanaan
Laboraturium Komputer dan Chromebook yang sering menjadi masalah.
Pengelolaan
Laboraturium Komputer masih belum maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan tidak
adanya struktur pengelola, jadwal penggunaan, dan kondisi ruangan yang sering
berantakan. Keadaan ini dapat menjadi penghambat guru mata pelajaran yang
hendak menggunakan laboratorium komputer. Selain itu, ketika hendak menggunakan
chromebook untuk pembelajaran yang memanfaatkan TIK, akun “belajar.id” murid
untuk masuk di chromebook membutuhkan aktivasi dari operator yang
membutuhkan waktu cukup lama.
2. Gangguan WIFI
dan kuota internet.
Salah satu aset
yang ada di sekolah kami adalah akses WIFI. Akan tetapi, WIFI ini
sering menjadi masalah ketika pembelajaran terintergrasi TIK yang membutuhkan
internet. Terlebih apabila WIFI digunakan semua guru dan sebagian murid
secara bersamaan, aksesnya tentu akan sangat lambat. Demikian juga dengan
penggunaan internet dari HP sering mengalami masalah karena sekolah kami berada
di daerah perbatasan kabupaten.
3. Beberapa orang
tua tidak mengizinkan anaknya membawa HP ke sekolah.
Secara umum, di
sekolah kami ada aturan yang tidak memperbolehkan murid membawa HP, kecuali
atas permintaan guru dan digunakan untuk pembelajaran. Ketika murid diminta
membawa HP ke sekolah untuk pembelajaran, tantangan yang muncul adalah adanya
beberapa wali murid yang tidak mengizinkan putra/putrinya membawa HP. Hal ini
terjadi karena ketidaktahuan wali murid tentang pemanfaatannya. Selain itu, ada
beberapa wali murid yang tidak mengizinkan tersebut beralasan karena HP itu
merupakan satu-satunya yang mereka miliki dan digunakan juga untuk keperluan penting
lainnya di rumah.
AKSI
Untuk mewujudkan mimpi saya menciptakan Pembelajaran Berpusat pada Murid (Student-Centered
Learning) yang
terintegrasi dengan MPI dan berbagai platform teknologi lainnya, saya melakukan
beberapa tahapan aksi, yaitu:
1. Perancangan
Langkah-langkah
perancangan yang dilakukan sebagai berikut:
· Membuat Multimedia Pembelajaran (MPI) BELIA dengan Articulate
Storyline 3 dan Canva for Education yang dilengkapi dengan aset
berasal dari youtube, bensound, pixabay, dll
· Publikasi/hosting menggunakan Github agar
dapat diakses dengan mudah oleh semua orang khususnya murid.
·
Topik/materi terfokus pada pembelajaran Bahasa Indonesia
topik Puisi Rakyat fase D, kelas 7 SMP.
· MPI BELIA berisi tujuan dan cakupan materi, materi
pelajaran Puisi Rakyat berbentuk teks, audio, dan video, serta evaluasi. MPI
ini dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.
2. Implementasi
dalam pembelajaran
Pada tahapan ini, saya mengimplementasikan kreasi MPI BELIA di kelas dengan
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
a.
Kegiatan
Awal
1) Pembukaan, salam, dan menyapa murid.
2) Doa
3) Presensi
4) Ice breaking
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang telah tertera di MPI BELIA.
6) Guru memberikan pertanyaan
pemantik
7) Guru memberikan pemahaman bermakna kepada murid dengan memutarkan video pendek tentang
berbagai jenis puisi rakyat dari berbagai daerah di Indonesia.
8) Guru mengajukan pertanyaan
untuk menggali pengetahuan awal murid dengan memanfaatkan
platform Wordwall yang sudah terintegrasi di dalam MPI BELIA.
b. Kegiatan Inti (Problem Base Learning)
1)
Penyampaian Masalah:
Guru menyampaikan sebuah masalah atau pertanyaan
terbuka terkait puisi rakyat, misalnya: "Mengapa puisi rakyat masih
relevan hingga saat ini?" atau "Bagaimana cara kita melestarikan
puisi rakyat?"
2) Pembentukan Kelompok:
Murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
Setelah kelompok terbentuk, murid dapat memindai Kode QR MPI BELIA untuk
kegaitan selanjutnya.
3)
Eksplorasi:
·
Setiap kelompok diberikan tugas untuk mencari
informasi lebih lanjut tentang puisi rakyat menggunakan MPI BELIA. Mereka dapat membaca
teks, mendengarkan audio, atau menonton video dalam MPI BELIA.
·
Murid diminta untuk menganalisis pengertian, jenis-jenis, dan ciri-ciri
Puisi Rakyat dalam MPI BELIA.
4) Analisis dan Sintesis:
Setiap kelompok berdiskusi untuk mencari jawaban
atas masalah yang diberikan melalui LKPD. Jawaban
atas masalah yang disajikan dapat ditemukan dalam MPI BELIA. Murid juga dapat menggunakan platform
digital lain seperti whatsapp, google doc, dan google slides
suntuk berkolaborasi, berbagi ide dan hasil
diskusi.
5) Guru
memandu murid dalam menyelesaikan LKPD dengan memanfaatkan MPI
BELIA.
6) Presentasi:
Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Presentasi dapat dilakukan secara menarik dengan memanfaatkan platform lain
seperti whatsapp, google doc, dan google
slides.
7)
Guru
memberikan apresiasi terhadap setiap kelompok.
c.
Kegiatan
Penutup
1)
Refleksi:
Guru meminta murid untuk merefleksikan pembelajaran
yang telah dilakukan melalui grup WA. Pertanyaan refleksi dapat berupa:
"Apa yang paling kalian sukai dari pembelajaran hari ini?", "Apa
kesulitan yang kalian hadapi?", atau "Apa yang baru kalian pelajari
hari ini?"
2) Asesmen dan
penugasan
Murid diminta mengerjakan kuis interaktif
di Quizizz untuk mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang
dapat dilakukan di rumah (sebagai tugas rumah)
3)
Guru
memberikan penguatan dan motivasi
4)
Guru
dan murid menutup pembelajaran dengan berdoa bersama
REFLEKSI
Setelah saya menerapkan MPI dan platform teknologi lain dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia topik Puisi Rakyat kelas 7 yang terintegrasi ke dalam motode
pembelajaran Problem Base Learning didapatkan berbagai refleksi
dan dampak bagi guru, murid, dan satuan pendidikan.
a.
Bagi Guru
1) Awalnya, saya
merasa agak terbebani dengan proses pembuatan MPI. Namun, seiring berjalannya
waktu, saya menemukan bahwa dengan sedikit kreativitas
dan bantuan sumber daya online, proses ini menjadi lebih menyenangkan.
2) Tugas guru tidaklah sekadar menjadi penyampai
materi, melainkan juga menjadi menjadi fasilitator yang membimbing siswa dalam
proses belajar yang lebih aktif dan menyenangkan.
3) Penerapan MPI mendorong guru untuk terus
belajar dan mengembangkan diri dalam bidang teknologi pendidikan.
b. Bagi
Murid
1) Siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar
karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif.
2)
Dengan visualisasi yang menarik dan simulasi
interaktif, siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit.
3) Siswa dilatih untuk berpikir kritis, kreatif,
dan kolaboratif melalui aktivitas-aktivitas yang terdapat dalam MPI.
4)
Siswa menjadi lebih mandiri dalam mencari
informasi dan menyelesaikan masalah.
c. Bagi
Satuan Pendidikan/Sekolah
1)
Pemanfaatan Aset Sekolah menjadi lebih optimal.
2)
Penerapan MPI berkontribusi pada peningkatan
mutu pendidikan di sekolah.
3) Sekolah menjadi lebih dikenal sebagai sekolah yang inovatif dan mengikuti perkembangan zaman.
Berikut video Praktik Baik yang saya lakukan disertai kegiatan Berbagi dan Berkolaborasi secara daring dan luring.